GpY6GSC6Tfd8GfriGSC8GSGpTY==

Headline:

Pedagang Asongan Jadi Keluhan Wisatawan, ITDC dan Pemda Diminta Bersikap

 

Lombok Tengah, ngepos.com – Keberadaan pedagang asongan di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, masih menjadi persoalan yang perlu di tuntaskan oleh pemerintah daerah maupun  ITDC selaku pengelola kawasan.

Keberadaan pedagang seperti tenun, kaos hingga gelang di kawasan Mandalika, menjadi keluhan sejumlah pelaku usaha dan wisata di Mandalika, karena cara menawarkan dagangan yang kerap memaksa pembeli.

Seperti yang di ungkapkan salah satu pelaku usaha di Mandalika yakni Recharge Mandalika Lombok Bar & Restaurant.

Sales manager & Operational Recharge Mandalika, Lalu Putra Wijaya, mengatakan, kendala restoran di Mandalika hampir sama yaitu keberadaan penjual asongan yang tidak ditertibkan oleh ITDC hingga detik ini sebagai pengelola kawasan.

Para pedagang asongan menjadi kendala utama karena selalu menjadi keluhan tamu yang berkunjung makan ke Recharge Mandalika Lombok.

"Yang paling krusial itu memang pedagang. Karena komentar dari tamu baik domestik maupun internasional itu pasti ada. Karena kita sudah membuktikan dari ulasan-ulasan termasuk ulasan di recharge di media sosial dan google," katanya.

Dia menuturkan, ketika tamu belum datang, belum makan, belum selesai makan sudah dihampiri. Mereka dipaksa untuk membeli penjual-penjual asongan.

“Mudah-mudahan ada solusi baik dari pemerintah maupun teman-teman ITDC," jelasnya.

dirinya menegaskan, pihaknya sama sekali tidak mempersoalkan pedagang asongan untuk mencari nafkah di Pantai Kuta. Namun hal yang terpenting adalah pedagang harus tahu adab dan tata cara beretika yang baik kepada tamu yang datang.

Saat satu pedagang asongan dibeli, kemudian selanjutnya pedagang asongan lainnya ikut menyerbu. Mereka kemudian selanjutnya terus memepet wisatawan tersebut hingga membuat wisatawan tersebut beranjak pergi karena risih,” ucapnya.

Mereka bahkan kadang membuntutinya sampai wisatawan tersebut naik ke mobil pindah ke tempat lain untuk menghindari pedagang.

"Pedagang asongan benar-benar jadi kendala utama. Karena satu yang dipanggil (dibeli) semuanya merapat. Baik itu pedagang kain, pedagang gelang. Dan caranya kadang mereka maksa," tambahnya.

Baginya, tentu saja hal tersebut membuat pengunjung menilai attitude dari pedagang agak kurang sehingga dapat membuat citra pariwisata di Mandalika menjadi buruk.

“Seluruh restoran terutama Recharge Mandalika sangat terdampak dengan keberadaan pedagang asongan terutama karena berada langsung direct view tepat di pinggir Pantai Kuta Mandalika,” keluhnya.

Pihaknya mengharapkan agar ITDC punya solusi untuk menyelesaikan permasalahan pedagang asongan karena Mandalika langkah demi langkah sudah mulai maju tamu dari domestik maupun internasional. Diketahui hingga saat ini dari ITDC belum ada tindakan.

"Kami juga mengharapkan agar diprioritaskan kebersihan. Tapi Alhamdulillah sejauh ini Kuta  Mandalika ada peningkatan untuk kebersihan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Recharge Resto Lombok bakal menyediakan promo buffet all you can eat barbeque untuk merayakan nataru pada tanggal 24 Desember 2024 - 1 Januari 2025.

Nantinya terdapat 15-20 menu yang akan dikeluarkan dengan penampilan dari live music dan DJ Performance dengan harga Rp 200 ribu per orang nett.

Menu yang disediakan antara lain Garden Salad, Italian Dressing, Thousand Island, Crouton, Tom Yam Chicken Soup, Sauted Broccoli Mushroom, Butter Rice, Garlic Potato

LIVE Barbeque Stall yang dihadirkan yaitu Prawn Skewer, Corn On The Cob, Seafood Skewer, Ayam Taliwang dengan dessert Slice Fruit dan Puding.

Sementara pada puncak malam tahun baru, Recharge Resto mengambil konsep pool party dengan tambahan performance berupa game dan pesta kembang api.

Promo tahun baru terdapat barbeque buffet all you can eat dengan harga Rp 200 ribu per orang nett. Namun recharge resto akan menggratiskan untuk pengunjung yang beli 3 gratis 1 untuk paket barbeque dinner.

"Sekarang menu yang spesial di Recharge Resto itu kita mengedepankan ayam taliwang, bebek goreng cabe ijo, ayam goreng cabe ijo, dan tonseng ayam. Jadi lebih ke makanan nusantara yang kita tonjolkan," tandasnya. (Man)

Daftar Isi

0Komentar

Formulir
Tautan berhasil disalin